POLRISerang

Berawal Dari Laka Lantas, Dua Kelompok Masyarakat di Distrik Hubikosi Saling Serang

Lap – Anton: Warta Indonesia Terkini

Wamena – Berawal dari kasus Laka Lantas yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia, Dua kelompok masyarakat saling serang menggunakan alat perang tradisional yang terjadi di Distrik Hubikosi, Selasa (12/09) pagi.

Kasus Laka tunggal sepeda motor yang terjadi pada hari Senin (11/09) siang di Kampung Hubikosi, Distrik Hubikosi mengakibatkan satu orang penumpang bernama Derince Elopere (44) meninggal dunia setelah dilarikan kerumah sakit Wamena.

Akibat kejadian tersebut keluarga korban yang merasa tidak terima, pagi tadi langsung melakukan penyerangan kepada keluarga pengendara sepeda motor yang berprofesi sebagai ojek dengan menggunakan alat perang tradisional berupa panak dan parang. Karena diserang, pihak keluarga pengendara motor melakukan aksi balasan sehingga terjadi saling serang antara kedua belah pihak.

Kapolres Jayawijaya melalui Kabag Ops AKP Komarul Huda, SH saat dikonfirmasi membenarkan adanya aksi saling serang antara dua kelompok masyarakat di Kampung Hubikosi dan akibat kejadian tersebut terdapat 6 orang korban yang mengalami luka-luka.

Kabag Ops menjelasakan bahwa awal mulanya penyerangan itu terjadi karena yang pertama masalah Laka Lantas yang terjadi di Kampung Hubikosi, Distrik Hubikosi. Setelah itu korban sempat dibawa kerumah sakit namun ternyata korban meninggal dunia. Dan akibat korban meninggal dunia, pihak keluarga merasa tidak terima atas kejadian tersebut sehingga terjadi penyerangan antara masyarakat ibele dengan Hubikosi.

“Tadi pagi sekitar pukul 06.30 Wit anggota kami dari Polsek Asologaima dengan Polsek Wamena Kota sudah mendatangi TKP, tetapi karena saya rasa dampaknya cukup besar sehingga Kapolres memerintahkan saya untuk menambah kekuatan personel dari Dalmas dan Brimob untuk membackup kegiatan disana,” ungkapnya.

Kabag menambahkan, puji Tuhan kegiatan dapat berjalan dengan baik dan sudah dilakukan pertemuan sehingga nantinya akan dilakukan pertemuan kembali pada hari Kamis tanggal 14 September 2023 dan mereka komitmen untuk menyelesaikan permasalahan itu. Jadi untuk sementara ini masih bisa dikendalikan dan untuk situasi sudah kembali kondusif.

“Akibat pertikaian tersebut terdapat 6 korban, dimana dari pihak Hubikosi ada empat dimana korban mengalami luka di tangan dan kaki, sedangkan untuk pihak dari Ibele ada dua korban luka di dada dengan perut. Dimana semuanya terluka akibat terkena panah karena mereka melakukan penyerangan dengan menggunakan alat-alat tradisional dan korban sudah mendapatkan perawatan medis dan sebagian sudah dipulangkan,” imbuh Kabag Ops.

Kabag juga memastikan untuk situasi saat ini di TKP sudah kondusif, yangmana para Kepala Kampung dan tokoh masyarakat sudah ada kesepakatan untuk menyelesaikan permasalahan itu.