Bogor

Rumah Tidak Layak Huni di Desa Cikudu di Duga Lepas Pantauan Pemda

Laporan : Es

Parung Panjang- Bogor, wartaindonesiaterkini,com – Rumah tidak layak huni ( RUTILAHU) milik Seorang Janda warga Dusun Panyemir, RT 02/003, Desa Cikuda , Kecamatan Parung Panjang,Kab.Bogor Jawa Barat, sangat memprihatinkan.

Pantauan awak media rumah tersebut sudah tidak layak huni, karena dindingnya separuh bilik dan teriplek separuhnya papan itu sudah lapuk dimakan rayap, bahkan sebagian sudah jebol dan berlubang cukup besar , Kambing Kerbau pun bisa masuk karena sudah jebol,Kamis ( 07/03/24 ).

Termasuk kayu atap penyangga genteng, sewaktu-waktu bisa ambruk karena dimakan usia. Sebagian gentengnya juga telah pecah, sehingga jika musim hujan rumah yang ditinggali wati bersama anaknya yang masih sekolah dan keluarga tersebut akan kebocoran oleh air hujan.

Wati sendiri berprofesi sebagai baby sister di Perumahan Centraland Parung Panjang, dengan penghasilan minim tidak mencukupi , untuk biaya hidup saja masih tidak cukup. Karena Wati adalah singgle piernt. Sebagai tulang punggung keluarga untuk mencukupi kebutuhan anak – anaknya yang harus bersekolah Wati bekerja dengan penghasilan pas pasan. Dengan kondisi seperti ini Ia berharap ada uluran tangan untuk membantunya.
Kadang-kadang wati Sakit sakitan dan kebingungan , kata seorang warga panyemir.

Masyarakat sekitarnya yang merasa iba dengan nasibnya dan Ironisnya,diduga pemerintah setempat terkesan tutup mata dengan kondisi rumah keluarga miskin dengan lantai dari tanah dan terkesan kumuh tersebut.

Padahal ada beberapa program pemerintah mulai dari pusat, provinsi serta daerah sendiri yakni program bedah rumah tidak layak huni.

Yuyun warga setempat mengatakan, ia sangat prihatin dengan tempat tinggal keluarga Wati dan anak- anaknya tersebut, bahkan menurutnya dapat mengancam keselamatan nyawa orang yang berada di dalam rumah itu. Karena sewaktu-waktu bisa roboh atau ambruk, apalagi saat ini musim hujan disertai angin kencang.

“Seharusnya aparat Desa Cikuda membantu warganya malah cuek tak menghiraukanya lebih serius memperhatikan kondisi rakyatnya yang  hidup di bawah garis kemiskinan. Paling tidak memberikan bantuan program rumah tidak layak huni, agar mereka bisa tinggal lebih layak,” ujarnya.

Ia berharap, pemerintah lebih respon  atau peka mempunyai hati nurani, memperhatikan kehidupan masyarakat yang ada di bawah. Karena kenyataannya masih banyak rakyat yang hidupnya pas-pasan, sementara pejabatnya bergelimang kemewahan,tambah Yuyun.

Ketimpangan dan kesenjangan sosial sangat tinggi antara yang kaya dan miskin. Ini terjadi karena para pejabatnya tidak mempunyai kepekaan dan kepedulian sosial terhadap rakyat , karena mandat dari pemerintah untuk para pemangku jabatan sudah disumpah dan harus punya jiwa seorang pemimpin yang adil dan merata serta bisa mensejahterakan rakyatnya .